Minggu, 06 Oktober 2013

“Jus Alpukat”


Disuatu pagi yang cerah,, aku bangun karena adanya kicauan burung camar. Tak terasa matahari telah bangun mendahuluiku. Lalu aku pergi mandi,, tapi sebelumnya aku membersihkan dulu kamarku. Kemudian aku mandi & ganti baju.
Minggu itu,, ku awali hariku dengan membantu ibuku memasak di dapur. Setelah itu aku membersihkan rumah sampai bersih. Aku menyapu sambil sms-an dengan Cinta temanku sekelas. Aku baru ingat bahwa hari minggu itu aku punya janji dengan teman-teman sekolahku untuk pergi jalan-jalan . Kemudian aku mulai membereskan pekerjaan rumahku & langsung bersiap-siap untuk berangkat.
Pukul 08.30 aku berangkat dari rumah,, tapi sebelumnya aku harus menjemput temanku Cinta tadi yang rumahnya tidak jauh dari rumahku. Aku & teman-temanku sudah merencanakan kegiatan ini dari seminggu yang lalu. Aku harus sampai dirumah Reza teman saya sekolah juga yang tidak lain adalah cowok temenku Cinta tepat pada pukul 09.00..
Sampai sana semua temanku sudah berkumpul. Tapi pada waktu aku mengecek temen-temen aku yang udah datang,,
“ Waahh.. udah datang semua yah.. tapi… Ciko mana..?? “ Tanya ku kaget. Tapi yang lain gak ada yang jawab. Malahan hanya suara ini yang terdengar,,   “ Eehemm…eehemm…!!! “ dari teman-teman aku tadi.
Tak  lama kemudian,, Ciko datang. Tapi langsung aku sambut dengan omelan yang nggak jelas. Tiba-tiba Ciko malah menutup mulut aku dengan tangannya itu,, lalu ia tersenyum padaku & menatapku tajam.  Sorak-sorak rame terdengar yang berasal dari suara teman-temanku,, dengan cepat langsung ku lepaskan tangan Ciko dari mulutku tadi.
Karena udah banyak waktu yang terbuang percuma,, Kami langsung beranjak pergi dari rumahnya Reza untuk memulai perjalanan. Pada saat itu teman-temanku udah pada janjian buat satu sepeda motor,, karena ada juga yang satu pasangan jadi nggak ada alas an lain untuk boncengan satu sepeda motor. Aku kira,, aku akan pegang sepeda motor sendiri. Tetapi ternyata ada penggangu yang tiba-tiba menghampiriku untuk meminta tumpangan. Siapa lagi kalau nggak Ciko,, Dia kan tadi nggak bawak sepeda motor.Dengan terpaksa aku menerimanya untuk satu sepeda motor dengan aku. Tapi ada satu syarat yang aku mintak dari dia.
“ Okey,, kamu boleh nebeng aku. Asal,, kamu yang boncengin aku. Gimana… ???” Tanya olehku.
 “ Siippp…. Nggak masalah. “ dengan mudahnya Ciko menerima syarat dariku.


Kemudian kami langsung mulai jalankan motor kami masing-masing. Diperjalanan ini,, banyak sepeda motor yang kita bawa adalah 4 motor yang masing-masing memuat 2 orang anak manusia. Yaitu Cinta dengan Reza,, Viza dengan Alfin,, Lisa dengan Rizki,, & yang terakhir Aku sama Ciko. Mereka semua adalah satu pasangan kekasih kecuali aku am Ciko.
Tujuan kami adalah Pantai Tanah Lot. Sampai disana kami langsung mencari tempat yang pas untuk nongkrong. Aku,Cinta,&Viza segera mengambil kamera,, Lalu kami foto-foto. Kecuali Lisa yang nggak mau foto-foto,, karena ia termasuk tipe orang yang pemalu. Beda sekali dengan aku & anak-anak yang lain,, yang sukanya itu bikin rebut aja. Tapi meskipun begitu,, kami saling menyayangi & saling menjaga satu sama lain. Disana kami memilih salah satu gubuk untuk beristirahat. Sambil beristirahat,, kami memesan minuman. Aku ditanya minum apa oleh salah satu teman aku,, tapi sebelum aku menjawab Ciko langsung bilang.
 “ Jus alpukat. “ jawab Ciko dengan tiba-tiba.
“ Koq kamu bisa tau ?? “ tanyaku penasaran.
“ Ya karena.. “ sambil menatap mataku dengan tajam.
“ Karna apa ?? jangan bikin orang jadi tambah penasaran donk. “ jawabku dengan bete’.
Sampai beberapa saat kemudian,, Ciko pun tetap nggak mau jawab. Aku udah mulai kesel banget ama dia. Akhirnya aku pergi ke pinggir pantai sendiri. Dan dengan beraninya Ciko datang menghampiri aku. Siapa cobak yang nggak sebel ama dia.
Ciko mencobak menghiburku. Tapi aku tetep masih kesel ama dia. Banyak cara yang percuma ia lakuin buat ngehibur aku. Tapi itu sia-sia,, kecuali pada saat dia mengambil air pantai lalu menyiramnya ke muka aku. Aku marah,, aku kesel,, tapi aku ingin membalasnya. Aku berusaha untuk membalasnya tapi beberapa kali ku coba,, tetep aja meleset. Akhirnya kita main air-air’an dipinggir pantai tadi sambil tertawa. Tiba-tiba Ciko berhenti & datang menghampiri aku. Dya berkata :
“ Gitu donk senyum,, kan cantik jadinya.” Aku hanya membalasnya dengas seulas senyuman. Lalu ia berkata lagi :
“ Tapi kamu lebih cantik kalau…. Gni…” sambil berlari sesudah mengolesi hidung aku dengan pasir basah. Aku berusaha mengejarnya tetapi tak bisa karena ia lari menuju tempat anak-anak tadi dengan begitu cepat. Sampai ditempat anak-anak,, aku langsung mengambil jus alpukat yang dipesan oleh Ciko tadi. Dengan seketika,, ku habiskan jus itu. Sampa-sampai anak-anak terheran-heran dengan sikap aku itu.
“Cika,, abis ngapain kamu ??  koq kelihatannya capek banget.??” Tanya Viza dengan heran.
“ Tanya sama si pengganggu itu. “ jawabku dengan tersedak-sedak.
“ Maksud kamu Ciko ?? “ Tanya dengan lebih detail.
“ Iya,, siapa lagi. “
Viza hanya tersenyum melihatku dan Ciko. Semua anak-anak memandangi aku dengan Ciko sambil tersenyum. Aku tak memperdulikan mereka. Sekarang yang aku pikirkan adalah jus alpukat ini,, aku baru sadar kalu jus alpukatku sudah habis aku minum. Kemudian aku mintak tolong Rizki untuk membelikan aku jus alpukat lagi,, tetapi ia malah menolak. Lalu apa yang terjadi,, tiba-tiba Ciko beranjak dari tempat duduknya ke tempat penjual minuman tadi untuk memesankan aku jus alpukat. Aku sangat heran,, apa sich maunya dia tuh..??
“ Nggak usah berlagak baik dech di depan anak-anak “ sindir olehku.
“ huuuussttt,,, nggak baik ngomong kayak gitu.” Cinta memotong pembicaraanku.
“ Biarin,,Cinta. Namanya juga orang lagi kehilangan ion tubuhnya. Jadi yaa… sedikit nggak waras. “ balas Ciko dengan ejekan
Aku bertambah kesel sama sikapnya Ciko. Tapi aku masih bisa sabar karena ada Cinta sahabat aku yang selalu nenangin aku. Saat Jus alpukatnya datang. Langsung aku minum.
Beberapa saat kemudian,, kami memutuskan untuk pulang. Saat perjalana ke tempat parker,, tiba-tiba aku terpleset ke lubang. Aku di tolong oleh teman-teman aku. Ketika aku ingin berdiri ternyata kaki aku nggak bisa digerakin. Dengan tidak banyak bicara,, tiba-tiba Ciko menggendongku di punggungnya sampai tempat parkiran. Jarak dari pantai ke tempat parkiran cukup lumayan jauh. Beberapa kali aku bertanya pada Ciko.
“ Cik,, apa nggak berat yach ?? gendong aku.” Tanya aku dengan pelan.
“ Nggak koq,, santai aja kali. “ jawabnya sambil tersenyum.
“Makasih ya Ciko. Kamu dah mau nolongin aku.” Sambil mengeratkan peganganku pada Ciko.
“ Iya,, sama-sama. Tapi..”  Ia menghentikan langkahnya.
“ Tapi kenapa ?? “ tanyaku penasaran.
“ Tapi tolong,, pegangannya jangan erat-erat. Leher aku sakit. “ jawabnya sambil menggoda.
“ Iiichhh,, usil banget sih jadi orang.” Ku jawab dengan sangat kesal.
Ciko langsung tertawa terbahak-bahak. & anak-anak pun kaget melihatnya. Tapi mereka tidak menanyakan sebabnya,, karna mungkin sudah terlalu sering Ciko menggodaku sehingga aku menjadi kesal & marah padanya.
Sampai di parkiran,, aku diturunkan Ciko dengan sangat pelan disamping sepeda motor aku. Aku langsung berpegangan pada sepeda aku tadi. Aku juga mencoba untuk menggambil helmku,, tapi aku tak sanggup. Akhirnya Ciko menggambilkan helmku & juga ia memakaikannya di kepalaku. Saat itu aku seneng..sekali,, nggak tau kenapa,, koq aku jadi deg-degan gini yah.


Di perjalanan,, aku dan Ciko ngobrol dengan gembira. Banyak hal yang kita bicarakan. Salah satunya adalah kenapa Ciko sering kali membuat aku kesel & marah,, tau apa jawabannya ,,
“ karena aku tuh suka kalau liat kamu lagi marah atau ngambek,, maniiss… & lucuu.. banget dilihat. “ dya menjawab,, seakan-akan sangat jujur. Aku tak bisa berkata apa-apa,, aku hanya tersipu malu.
Tiba-tiba,, Ciko menambah kecepatannya. Aku takut,, dengan sepontan aku berpegangan erat dipinggangnya. Setelah aku sadar apa yang telah aku lakukan. Aku langsung melepaskannya dan bilang :
“ Maaf ya Ciko. Aku tadi terlalu takut. “
“ Nggak papa koq Cik,, seharusnya aku yang harus mintak maaf ke kamu karna dah bikin kamu takut. “
“ Iya nggak papa koq,, tapi kenapa tiba-tiba kamu jadi ngebut..??”
“ Nich dah mulai malem,, aku nggak mau sampai kamu dimarahin sama orang tua kamu. “
“ Iya juga ya,, aku koq nggak sampek kepikiran y. “ Jawabku sambil kebingungan.
“ Yawdah,, sekarang kamu pegangan aku erat-erat gih. Biar nggak jatuh. Okey..!! “ sambil tersenyum padaku.
“ Bener nih,, nggak papa ..?? “ sambil ku letakkan tanganku dipinggangnya Ciko. Dan ketika itu pula,, aku mulai merasakan sesuatu yang beda dari biasanya. Jantung aku jadi deg-degan,, ini yang kedua kalinya aku rasain & itu dengan orang yang sama,, yaitu dengan Ciko.

Sesampai aku dirumah,, aku diantar Ciko sampai ke tempat tidur aku. Mama sama papa sangat khawatir dengan keadaan aku,, tapi Ciko dengan sabarnya menjelaskan semuanya kepada mama & papa aku. Sebelum Ciko pergi,,
“ Cik,, aku pulang dulu. Jangan lupa istirahat yang cukup ya cik. Met malem,, Moga mimpi indah.” Ia berkata sambil tersenyum padaku.
“ Tunggu..!! ” sambil ku tarik tangannya. “ Makasih buat semuanya ya Ko.” Aku pula tersenyum padanya.
“ Sama-sama sayangku. “ Ia berkata sambil meletakkan tanganku ke  dalam selimut. Kemudian ia berjalan keluar dari kamar aku & ia pun mematikan lampu kamar aku. Aku bahagia sekali pada hari itu,, tetapi saat Ciko mulai menjauh dari dekat aku,, kenapa rasanya sedih ya..??
Hari itu adalah hari yang sangat menyenangkan bagi aku. Meskipun awalnya sangat menyebalkan dengan Ciko. Setelah aku berfikir,, ternyata Ciko itu orangnya nggak seperti yang aku fikir sebelumnya. Dia ternyata orangnya itu perhatian,,Cakep pula..
Esok hari,, aku bangun pagi-pagi. Lalu bersiap-siap untuk pergi ke sekolah. Tapi mama sempat mencegah aku buat masuk sekolah,,
“Lho,, Cika.. mau kemana kamu saying ?? “ Tanya mamaku dengan sangat khawatir.
 Yam au ke sekolah lah ma. “ jawab dengan singkat
“ Kan kaki kamu masih sakit Cika..?? “ Tanya mama dengan lebih khawatir.
“ Tenang aja ma,, Kan ad…” omongan aku terpotong karna ada suara motor seseorang yang ada diluar rumah. Sambil dibantu mama,, aku langsung berjalan keluar rumah. Dan ternyata yang datang adalah Ciko. Aku sangat terkejut karna datangnya Ciko di pagi itu.
Ciko mengajakku untuk pergi ke sekolah sama-sama. Dan tak banyak bicara,, aku langsung menerima ajakannya itu. Diperjalanan,, tiba-tiba Ciko berhenti disuatu taman dekat dengan sekolah. Disana ia menatap wajah aku dan berkata :
“ I Love you Cika,, Aku cinta & sayang sama kamu. Sebenarnya perasaan ini udah ada sejak kita minum jus alpukat di Pantai Tanah Lot kemaren. Mungkin memang terlalu cepat bagi kita,, tapi sungguh Cik,, aku suka sama kamu. Kamu mau nggak jadi pacar aku ?? “ Ucapan Ciko dengan jelas dan tiba-tiba.
“ Eemhh.. emang bener sih,, ini terlalu cepat buat kita. Tapi jujur,, aku juga suka sama kamu & aku juga mau jadi pacar kamu. “ jawabku dengan penuh kebahagiaan.
Akhirnya,, hari itu kita jadian. Dan kita menjadi pasangan kekasih yang sangat bahagia. Setiap saat,, setiap waktu,, setiap hari,, dimana pun itu juga,, kami selalu terlihat bersama.





By : Gita Ayu Ramadhana / 18 / XI-A2

 










1 komentar:

  1. enak ya sayangnya aku enggak suka dan biasanya pakai masker untuk wajah dan khasiatnya bagus :)

    BalasHapus